Kominfo Minta Maaf
Oknum Anggota DPRD Minta Maaf Seusai Pukul Perempuan, Hotman Paris: Lihat Cara Dia
Kamis, 25 Agustus 2022 – 15:27 WIB
Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea. Foto: dokumen JPNN.com/Romaida
jpnn.com, JAKARTA - Pengacara Hotman Paris membagikan video permintaan maaf oknum anggota DPRD Palembang yang diduga memukul perempuan di SPBU.
Dalam video itu, oknum anggota DPRD Palembang tersebut terlihat didampingi oleh beberapa orang lainnya.
Hotman Paris lantas mengomentari sikap pria tersebut saat meminta maaf. Dia tampak meragukan ketulusan penyesalan politikus tersebut.
"Lihat cara dia minta maaf. Apa ini permintaan maaf yang tulus?" kata Hotman Paris Hutapea melalui akunnya di Instagram, dikutip Kamis (25/8).
Rival Razman Arif Nasution itu pun berencana melanjutkan permasalahan tersebut.
Dia, bahkan berencana untuk melaporkan ke Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
"Hotman Paris akan melaporkan ke bapak Prabowo dan adiknya, pak Hashim," ucap Hotman Paris.
Pasalnya, oknum anggota DPRD itu berada di bawah naungan Partai Gerindra.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
BANGKAPOS.COM – Ovi Sovianti mengklarifikasi insiden manggungnya Duo Serigala di Ternate beberapa waktu lalu.
Kejadian itu sempat heboh lantaran mantan personilnya Pamela Safitri menumpahkan (tak sengaja) hal yang tak lazim dikonsumsi warga Ternate.
Baca: Pamela Safitri Muncul dengan Mata Sembab Usai Insiden Nyembul
Yang membuat pihak manajemen artis menyesal antara lain karena Pamela mencatut nama Duo Serigala saat manggung di Maluku Utara.
Nah, Ovi Sovianti mewakili duo dangudt tersebut mengklarifikasi bahwa dirinya tak ikut serta saat manggung di Ternate tersebut.
Menurut Ovi, Duo Serigala yang manggung di Ternate tersebut adalah Pamela dan Cupi Cupita.
Melalui kuasa hukumnya, Henry Indraguna, Ovi menyatakan bahwa pada hari itu (01/05/2017) ia sedang berada di Makassar untuk sedang ada show juga.
"Kejadian yang ada di Ternate, tanggal satu, kami nyatakan bahwa kejadian di Ternate pada tanggal 1 Mei 2017, bahwa klien kami Ovi tidak ikut dalam acara tersebut,” Henry di kantor kuasa hukum miliknya di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, Kamis (04/05/2017).
Henry menjelaskan alasan mengapa Ovi perlu melakukan hal tersebut adalah demi menjaga nama baik Duo serigala di mata publik.
“Karena klien kami dan Pamela sudah berpisah. Jadi pada saat show di Ternate itu klien kami tidak ada (disana). Kami sudah carikan bukti-buktinya, ini adalah Cupi Cupita, bukan Ovi," terang Henry lagi.
Bukti-Bukti Duo Serigala
Ia menegaskan kembali bahwa Ovi Sovianti tak berada saat show di Ternate, untuk itu ia menunjukkan bukti berupa foto-foto.
"Pada saat kejadian di Ternate, Ovi berada di Makassar, ada show juga di Makassar. Kami ada bukti ya juga, Ovi ada di Makassar tidak ada di Ternate," jelas Henry Indraguna.
Karena insiden saat di Ternate tersebut membawa nama Duo Serigala, Ovi meminta maaf, meskipun ia tak berada di sana.
"Di sini aku pribadi, dari keluarga besar Duo Serigala meminta maaf kepada warga Ternate, walaupun kita nggak ada disana ya, kita minta maaf. Semoga dimaafin yang sebesar-besarnya," ucap Ovi.
Dimaafin nggak nig, guys?
Pamela Safitri Klarifikasi Soal Goyangan yang Sudah Bikin Heboh
Pamela Safitri akhirnya melakukan klarifikasi soal insiden show di Ternate.
Tampak mata mantan anggota Duo Serigala itu sembab seperti habis menangis.
Juga terlihat ucapannya terbata-bata.
Video klarifikasi Pamela Safitri itu diunggah 5 jam lalu.
Seperti ini yang diucapkan Pamela Safitri.
"Hallo saya Pamela Safitri, saya mau klarifikasi.
Baca: Pamela Safitri Ternyata Sudah Keluar dari Duo Serigala, Lihat Video Tandingannya
Terkait adanya pemberitaan saya di media dan sosial media lainnya.
Bahwa kita artis tidak ada sama sekali unsur sengaja atau kesengajaan berpenampilan seperti pada saat show tersebut.
Kita sebagai artis yang hanya sifatnya menghibur dan menyanyi dalam acara tersebut.
Ini akan menjadi pelajaran buat saya selaku artis, untuk lebih baik dan sopan lagi dalam kedepannya berpenampilan dalam hal show
Sekali lagi saya mengucapkan maaf sebesar-besarnya pada masyarakat ternate dan pada semuanya masyarakat," ucapnya.
Seperti diketahui, Pamela safitri dengan Cupita Gobas senin (1/5/2017) lalu manggung di Ternate, Maluku Utara.
Dalam rangka ulang tahun sebuah provider telekomunikasi.
Goyangan yang pol-polan membuat bagian dadanya 'mencolot' dan kebetulan ada penonton yang merekam.
Alhasil itu bikin heboh dan sampai pihak Kesultanan Ternate geram.
Nggak hanya itu saja, manajemen Duo Serigala juga merasa malu dengan insiden itu.
Sony sebagai manajer sampai bilang, bahwa Pamela Safitri sudah resign dari Duo Serigala.
(Grid.ID/Ratih Waseso Aji/Octa)
Oknum anggota DPRD Palembang penganiaya wanita di SPBU akhirnya menyampaikan permintaan maaf atas perbuatannya. Namun pengacara terkenal, Hotman Paris, tidak puas dengan kata-kata maaf tersebut.
Viral di media sosial diduga oknum anggota DPRD menyerobot antrean SPBU dan memukuli wanita. Peristiwa itu terjadi di Palembang, Sumatera Selatan.
Dikutip dari detikSumut, peristiwa itu terjadi di SPBU Jalan Demang Lebar Daun, Ilir Barat I, Palembang. Tata (31) yang menjadi korban penganiayaan itu menyebut, saat kejadian pada 5 Agustus lalu, dia dan ibunya sedang antre untuk mengisi Pertalite di SPBU itu. Tiba-tiba mobil Honda CR-V yang diduga dinaiki oknum anggota DPRD itu melintang di depan mobil Tata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria pengendara CR-V dengan pelat nomor aneh BG *** 7 UB itu merasa tidak terima karena tidak diberi izin memotong antrean. Dia sempat melontarkan kata-kata kotor berulang kali kepada Tata dan ibunya.
Saat itu, Tata turun dan bertanya, tapi pria itu masih berteriak dengan kata-kata yang tidak pantas. Hingga Tata dianiaya pria itu dengan cara dipukul di beberapa bagian tubuhnya dengan tangan kosong dan berakhir setelah dipisahkan warga sekitar.
Tak berselang lama usai video tersebut viral, anggota DPRD tersebut pun menyampaikan permintaan maaf. Dalam potongan video pendek yang diunggah akun Instagram @hotmanparisofficial, dia memohon maaf atas perbuatannya.
"Saya minta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat ramai dan kepada yang bersangkutan (wanita yang dipukul), aku juga mohon maaf yang sebesar-besarnya," kata oknum anggota DPRD tersebut.
Hotman Paris yang sejak awal turut memviralkan video tersebut pun merasa tidak puas dengan jawaban sang anggota DPRD. Hotman mengatakan bahwa dia menyampaikan permintaan maaf secara tidak tulus.
"Sesudah viral di IG Hotman paris official . Oknum anggota DPRD palembang ini buat video minta maaf, tapi lihat cara dia minta maaf? Apakah cara minta maaf itu tulus?," tulis Hotman.
"Hotman paris akan melaporkan ini ke bapak prabowo(menteri pertahanan) dan adik nya pak hashim (yang dua2 nya klien hotman paris selama puluhan tahun). Kenapa? Karena oknum DPRD palembang tsb yang melakukan pemukulan di pom bensin tersebut adalah dari partai gerindra. Hotman sudah menjadi pengacara dari keluarga jnd(purn) prabowo selama puluhan tahun dan tahu benar bawha keluarga prabowo dan keluarga hashim adalah keluarga baik2 dan pemimpin yang baik," sambung Hotman.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Syukri Zen, Anggota DPRD Kota Palembang meminta maaf terkait pemukulan terhadap wanita di SPBU Demang Palembang, Jumat (5/8/2022) Lalu.
Pemukulan oleh Oknum DPRD terhadap wanita bernama Nurmala itu terjadi saat keduanya mengantre Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU tersebut.
Polisi buka suara terkait kasus oknum DPRD Palembang asal partai Gerindra yang pukul wanita.
"Dari saya pribadi saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat dan korban, " ungkap Syukri Zen, Anggota DPRD Kota Palembang, Rabu (24/8/2022).
Menurutnya kejadian itu dipicu kekesalannya saat mengatre BBM.
"Waktu itu saya mau isi Pertamax di SPBU, sementara korban sedang mengantre Pertalite, " kata Syukri.
Ia menyebut karena tidak diberi jalan oleh korban akhirnya tersulut emosinya.
Syukri turun dari mobilnya dan menghampiri korban, lalu terjadilah aksi pemukulan tersebut.
"Saya tidak dikasih jalan karena mau antre Pertamax, jadi kesal, " ujarnya.
Sikap Gerindra Palembang
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Palembang, M Akbar Alfaro mengatakan tindakan yang dilakukan oleh yang bersangkutan tidak bisa di toleransi oleh partai.
"Kami dari Partai Gerindra tidak mentolerir tindakan yang dilakukan oleh bapak Sukri Zen. Beliau sudah kami panggil dan akan kami layangkan sanksi tegas secara tertulis bahkan pemecatan, " kata Akbar Alfaro kepada awak media, Rabu (24/8/2022).
Ia menjelaskan, korban Nurmala sudah dipertemukan dengan terlapor untuk melakukan mediasi.
Terlapor pun sudah meminta maaf secara langsung dengan korban.
"Korban ingin berdamai, sudah menerima permintaan maaf dan penjelasan dari terlapor (Syukri Zen). Terlapor sudah meminta maaf dan siap menanggung kompensasi kerugian yang dialami korban, " jelasnya.
Surat penjatuhan sanksi kepada Syukri Zen akan dibuatkan besok, proses tersebut akan dilakukan oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra.
"Sembari proses pengajuan sanksi berjalan, kami ingin perjuangkan kepentingan masyarakat. Dan kami tidak bisa mentoleransi yang dilakukan terlapor apalagi yang dilakukan ini adalah penganiayaan, " pungkasnya.
Polisi Ungkap Kelanjutan kasus
Perkara oknum anggota DPRD Kota Palembang yang memukul seorang perempuan di sebuah SPBU belum sepenuhnya damai.
Kapolsek Ilir Barat I Kompol Roy A Tambunan, mengatakan, saat ini belum ada damai antara korban dengan terlapor.
Saat ini proses mediasi masih berlangsung.
"Belum damai, sebab dari korban masih ada rasa keberatan, " kata Kompol Roy ketika dikonfirmasi, Rabu (24/8/2022).
Saat ini perkara tersebut telah dilimpahkan ke Polrestabes Palembang.
Roy menegaskan kepolisian hanya memfasilitasi proses mediasi, namun perdamaian tergantung penyelesaian kedua belah pihak.
"Penanganannya kini dilimpahkan ke Polrestabes Palembang sebab ini menyangkut DPRD Kota Palembang. Polisi hanya memfasilitasi saja," ujarnya.
Profil Singkat Syukri Zen
Berdasarkan info dari laman Komisi Pemilihan Umum (KPU), kader Partai Gerindra ini lahir di Kota Palembang, 30 Oktober 1956.
Dia merupakan lulusan D4/S1 dengan gela Sarjana Ilmu Politik (S.IP).
Dari penelusuran Tribunsumsel.com tidak terlalu banyak informasi mengenai sepak terjang Syukri Zen selama menjadi anggota DPRD Kota Palembang.
Diketahui Syukri Zen saat ini adalah anggota Komisi I DPRD Kota Palembang periode 2019-2024 dari dapil VI Palembang.
Terhitung ia telah tiga kali menjadi anggota DPRD Kota Palembang dan sudah bertugas di Komisi lainnya selain di Komisi I.
Seorang polisi, Aipda Dwi Hartono, viral usai membuat video permintaan maaf karena lato-lato. Aipda Dwi Hartono sebelumnya membuat video tutorial bermain lato-lato.
Dilihat detikcom di akun Tiktoknya, Senin (9/1/2023), Aipda Dwi Hartono membuat video berjudul 'Tutorial mudah bermain latto latto' dan menyertakan tanda pagar (tagar) #fyp, #lattolatto, hingga #polisilucu. Dalam video tersebut, Aipda Dwi Hartono hendak menunjukkan cara bermain lato-lato dengan mudah.
"Perlahan-perlahan aja, slow, slow, tidak usah... bagi pemula ya, bagi pemula. Ini, pelan-pelan saja, habis itu, perlahan-lahan kita...," kata Aipda Dwi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konten itu rupanya lucu-lucuan Aipda Dwi saja. Di akhir video, Aipda Dwi seolah-olah frustrasi karena permainan lato-latonya gagal. Aipda Dwi seolah membanting lato-latonya namun pada akhirnya tetap dipungut kembali.
Orang-orang di sekitar Aipda Dwi Hartono, dalam video tersebut, juga terdengar tertawa terkakah-kakah alias mengakak. Video lucu Aipda Dwi ini sudah ditonton 4,4 juta kali sejak pertama kali diunggah 6 hari lalu.
Dalam akun yang sama, 2 hari setelah konten 'tutorial' bermain lato-lato itu viral, Aipda Dwi mengunggah video permintaan maaf. Polisi yang bertugas di Polres Sungai Hulu Utara itu mengaku tidak ada niatan merusak marwah Polri dengan video tutorial lato-lato.
Aipda Dwi Hartono mengaku punya alasan membuat video 'tutorial' bermain lato-lato. Dia mengaku hanya ingin menghibur dan melakukan pendekatan humanis kepada masyarakat.
"Saya Aipda Dwi Hartono, jabatan banit Propam Polres Sungai Hulu Utara Polda Kalimantan Selatan, pada kesempatan ini ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya atas viralnya video yang saya buat di aplikasi TikTok yang berjudul tutorial bermain lato-lato," kata Aipda Dwi.
"Saya sama sekali tidak ada niat untuk merusak atau menurunkan harkat dan derajat marwah Kepolisian Negara Republik Indonesia yang saya sangat cintai," ujar Aipda Dwi.
Setelah ucapan permintaan maaf, video tersebut menunjukkan Aipda Dwi Hartono berada di tengah lapangan Polres Sungai Hulu Utara dengan seragam lengkap dan juga helm sembari menghadap tiang bendera Merah Putih. Ada juga momen Aipda Dwi Hartono push up.
"video itu saya buat semata-mata hanya untuk hiburan kepada masyarakat sebagai salah satu bentuk pendekatan yang humanis. Sekali lagi saya mohon maaf, saya menyesal dan saya siap mempertanggungjawabkan apa yang saya buat dan ini menjadi pelajaran yang berharga buat saya," ujar Aipda Dwi Hartono.
Anggota Komisi III DPR Habiburokhman menyebut berlebihan jika memang Aipda Dwi Hartono dihukum karena bermain lato-lato. Menurut dia, anggota Polri memang bisa dihukum dengan pelanggaran yang jelas. Dia mengaku tidak melihat pelanggaran yang dilakukan Aipda Dwi Hartono.
"Memang berlebihan kalau dia dihukum hanya gara-gara main lato-lato, nggak jelas apa yang dilanggar. Secara prinsip polisi bisa dihukum kalau melakulan pelanggaran atau melakukan tindakan yang merugikan masyarakat. Jadi hukuman harus jelas dasarnya," ujar Habiburokhman.
Habiburokhman menyebut video tutorial lato-lato ala Aipda Dwi Hartono ada baiknya bagi Polri. Menurutnya, video tersebut bisa menghapus stigma polisi yang kaku dan seram.
"Sebaliknya, kalau tutorial lato-lato menurut saya justru ada positifnya yakni mengikis citra aparat yang 'seram' dan kaku, dan menjunjukkan polisi yang dekat dengan kessharian masyarakat," ujar dia.
Simak juga 'Potret Lomba Lato-lato di Sidoarjo':
[Gambas:Video 20detik]
Seorang anggota DPRD Palembang dari Fraksi Partai Gerindra, M. Syukri Zen meminta maaf kepada perempuan yang telah dia aniaya di SPBU usai tindakannya viral di media sosial.
"Aku pribadi meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat ramai, dan ke yang bersangkutan aku juga sudah meminta maaf sebesar-besarnya," kata Syukri, Rabu (24/8).
Syukri mengatakan telah terjadi kesalahpahaman antara dirinya dengan perempuan bernama Tata itu saat keduanya mengantre di SPBU.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kesalahannya di antrean, saya mau beli pertamax, dia beli pertalite. Saya minta jalan tapi mungkin miskomunikasi jadi salah paham. Saya emosi dan akhirnya terjadi keributan," terangnya
Tata menjelaskan kronologi penganiayaan yang menimpanya. Kejadian berawal ketika dia bersama ibunya hendak mengisi BBM jenis pertalite di SPBU Jalan Demang Lebar Daun, Ilir Barat I, Palembang, Jumat (5/8).
Saat itu dia berada di urutan ketiga dari antrean yang mengular. Ketika mobilnya hendak maju, tiba-tiba mobil bernomor polisi BG 7 UB menyerobot antrean. Mobil itu berhenti tepat di mobil Tata.
"Dia main-mainkan lampu ke arah kami, kan kami silau. Tapi itu tak kami hiraukan dan kami tetap tak memberikan izin dia untuk menerobos antrean," kata Tata dikutip detikSumut, Rabu (24/8).
Merasa geram, pria di mobil mewah itu membuka jendela dan melontarkan kata-kata makian kepada Tata dan ibunya lantaran tak diberi jalan untuk menerobos antrean. Pria itu kemudian keluar dan menghampiri mobil Tata sambil memaki-maki.
"Terus saya turun. Saya tanya gimana Pak, maksudnya apa memaki ibu saya seperti itu. Dia langsung mukulin saya kayak enggak mikir lagi. Saya dipukulnya di lengan, terus di kepala, bibir, sama jari dipelintir," ungkap Tata.
Sontak warga yang berada di lokasi kejadian segera melerai aksi penganiayaan itu. Tata kemudian melaporkan tindakan Syukri ke polisi.
Belakangan, rekaman kamera pengawas atau CCTV yang menangkap peristiwa penganiayaan itu dia unggah ke media sosial Instagram dan Twiitter.
Kanit Reskrim Polsek Ilir Barat I Palembang, Iptu Apriansyah membenarkan laporan terkait dugaan penganiayaan itu.
"Laporannya sudah kita terima, sedang diproses," kata Iptu Apriansyah.
Dia juga membenarkan bahwa mobil yang diduga hendak menerobos antrean itu milik anggota DPRD Palembang berinisial MS.
Sementara itu, Ketua DPC Gerindra Palembang Akbar Alvaro bakal memberikan sanksi tegas kepada Syukri karena telah mencoreng nama baik partai.
"Apa yang dilakukan pak Syukri tidak merepresentasikan Partai Gerindra Kota Palembang. Intinya kami Gerindra tidak metolerir perbuatan tersebut," ujar Alvaro.
Dia mengatakan sudah ada upaya damai yang dilakukan Syukri dengan Tata. Meskipun upaya hukum berhenti karena damai, Alvaro menyebut hal itu tak mempengaruhi keputusan partai untuk memberikan sanksi tegas kepada Syukri.
"Sikap kami akan memberikan sanksi tegas, bahkan sampai pemecatan. Sudah kami laporkan, kita tunggu sikap DPP. Perlu dicatat dan digarisbawahi, bapak Prabowo tidak mentolerir arogansi dan sikap-sikap terlarang seperti ini" ujarnya.
Ketua Mahkamah Partai Gerindra Habiburokhman juga bakal memanggil Syukri. Dia menegaskan bahwa kader Gerindra dilarang keras bsrsikap arogan kepada masyarakat.
"Ada info itu anggota DPRD dari Fraksi Gerindra, ada klaim juga sudah berdamai. Kami akan pastikan dan panggil yang bersangkutan," katanya saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (24/8).
Jakarta, tvOnenews.com - Bursa transfer pemain Liga 1 2023/2024 telah resmi ditutup pada Kamis (20/7/2023).
Sebanyak 17 dari 18 tim yang berpartisipasi di Liga 1 pun telah memenuhi kuota pemain asing mereka. Satu-satunya tim yang tak memenuhi kuota pemain asing adalah Persija Jakarta.
Hal ini membuat Presiden Persija, Mohamad Prapanca memberikan pernyataan resmi melalui akun resmi Persija.
Dia mengakui telah mendaftarkan 28 nama untuk mengarungi Liga 1 musim 2023/2024. Dimana hanya lima nama pemain asing yang dicantumkan dari regulasi baru lima pemain asing plus satu pemain ASEAN.
"Kami percaya dan optimis bahwa mereka semua adalah pemain-pemain yang akan berjuang sekuat tenaga, sepenuh hati, dan dengan semangat tinggi untuk menjaga kehormatan Persija," kata Prapanca.
Lima pemain asing yang memperkuat Persija musim ini adalah Ondrej Kudela, Marko Simic, Ryo Matsumura, Maciej Gajos dan Oliver Bias.
Halaman Selanjutnya :
Prapanca pun meminta maaf pada suporter Persija, Jakmania karena tak melakukan perekrutan pada satu pemain asing lain untuk memenuhi kuota pemain tersebut.